Jumat, 06 April 2012

Obama: Strategi Perang AS Takkan Gagal di Afghanistan

coretan


Presiden AS Barack Obama (Foto: Ibnlive)
Presiden AS Barack Obama (Foto: Ibnlive)
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barak obama menegaskan, gelombang aksi protes yang terjadi di Afghanistan terkait pembakaran Alquran tidak akan menggagalkan strategi perang AS di Afghanistan.

Ini juga tidak akan membuat AS menarik mundur pasukannya lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

"Kami telah bekerja sama dengan ribuan rakyat Afghanistan setiap harinya untuk memastikan masa depan yang baik bagi mereka. Dan apa yang terjadi selama satu pekan terakhir tidak akan menggagalkan tujuan Kami ini," ujar juru bicara Pentangon George Little seperti dikutip Associated Press Selasa, (28/2/2012).

"Kami telah membuat kemajuan. Kami telah membuat musuh bertekuk lutut di beberapa wilayah di negara itu," lanjutnya.

Pernyataan George Little itu ditegaskan kembali oleh juru bicara Gedung Putih Jay carney yang mengatakan, kekerasan yang terjadi di Afghanistan tidak akan membuat AS mempercepat kepulangan pasukannya.

Dalam pernyataannya Carney juga mengingatkan kembali alasan Presiden Obama memperpanjang kehadiran pasukan AS di Afghanistan.

"Alasan yang menjadi prioritas nomor satu mengapa AS masih mempertahankan keberadaan pasukannya di Afghanistan adalah untuk menyerang, membongkar dan akhirnya mengalahkan Al Qaeda," ujar Carney.

Sementara itu seorang Senator dari Partai Demokrat Dick Durbin justru mendesak agar Presiden Obama segera memulangkan kembali pasukan AS dari Afghanistan.

"Lebih cepat lebih baik. Tindakan yang paling benar adalah membawa mereka pulang secepatnya," ujar Senator Dick Durbin.

Juru Bicara militer AS sendiri sudah menyatakan, bahwa kekerasan akibat pembakaran Alquran di Afghanistan mulai menurun. Namun kenyataan yang terjadi menunjukkan rakyat Afghanistan masih sangat marah atas insiden tersebut.

Hal ini tampak pada beberapa laporan yang menyebutkan terjadinya percobaan bom bunuh diri serta upaya untuk meracuni makanan pasukan yang ditargetkan kepada pasukan AS.

Sementara itu aksi protes yang digelar untuk mengecam pembakaran Alquran oleh pasukan NATO itu dilaporkan juga telah menewaskan 30 warga dalam bentrokan dengan aparat keamanan.

Presiden Obama sendiri telah menyatakan permintaan maafnya yang mendalam terkait insiden itu. Namun tampaknya permintaan maaf itu tidak membantu meredakan amarah rakyat  Afghanistan

0 komentar:

Posting Komentar


widget
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by mendbankeld - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons