Tampilkan postingan dengan label politic. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label politic. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 April 2012

Rusia Imbau Negara-Negara Agar Tak Emosi Sikapi Korut

coretan


Foto : Deputi Menlu Rusia Sergei Ryabkov (reuters)
Foto : Deputi Menlu Rusia Sergei Ryabkov (reuters)
MOSKOW - Deputi Perdana Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov meminta komunitas internasional agar memikirkan kembali sikapnya dalam menanggapi rencana peluncuran roket Korea Utara (Korut).

"Seharusnya, negara-negara tidak menggunakan emosinya dan tidak melakukan konfrontasi dengan Korut. Kami, juga sangat khawatir dengan peluncuran roket itu dan kami yakin Korut menantang resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB)," ujar Ryabkov, seperti dikutip RIA Novosti, Rabu (4/4/2012).

Menurut Korut, roket itu akan diluncurkan bersama dengan satelitnya. Satelit Kwangmyongsong-3 akan mengitari bumi dalam orbit selama dua tahun. Korut juga mengklaim program antariksa itu merupakan program yang damai.

Peluncuran itu akan dilaksanakan pada 12 dan 16 April, bertepatan dengan ulang tahun pelopor Korut Kim Il Sung yang ke-100.

Hingga saat ini, beberapa negara kerap mengecam peluncuran roket yang dilakukan oleh Korut. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan (Korsel), Taiwan, dan Filipina menilai bahwa peluncuran roket itu tidak dapat dibenarkan.

Hal itu disebabkan karena serpihan roket jarak jauh diprediksi akan jatuh ke negara-negara lain. Jepang dan Taiwan bahkan menyiapkan misil patriotnya untuk menembak jatuh satelit Korut bila serpihan roket memasuki wilayahnya.

Kim Jong-Un Perintahkan Pasukannya Serang Musuh

coretan


Pemimpin Baru Korut Kim Jong Un (Foto: The Guardian)
Pemimpin Baru Korut Kim Jong Un (Foto: The Guardian)
PYONGYANG - Media Pemerintah Korea Utara (Korut) KCNA melaporkan, pemimpin Korut Kim Jong-Un memerintahkan pasukannya untuk menyerang musuh di laut jika musuh melakukan aksi provokasi.

Pemimpin Korut itu juga memerintahkan pasukannya untuk memperkuat pertahanan di sebuah pulau kecil di pantai timur negara itu. Nantinya pulau itu akan dijadikan tembok besi untuk memastikan, bahwa tidak ada musuh yang dapat menyerang Korut dalam kondisi apapun.

"Kim Jong-Un memerintahkan unit Ryo Islet untuk mengirimkan semua penyusup ke dasar laut," sebutKCNA dalam laporannya seperti dikutip Korea Times Kamis, (5/4/2012).

Selama ini Korut memang diketahui memiliki catatan tindak provokasi mematikan terhadap Korea Selatan (Korsel), yang kerap menimbulkan ketegangan di kawasan Semenanjung Korea.

Korut sendiri kerap melontarkan tudingan bahwa tetangga terdekatnya, Korsel, secara berkala menyelenggarakan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari perencanaan invasi ke Korut.

Ketegangan di Semenanjung Korea dikabarkan kembali meningkat setelah munculnya pengumuman Korut yang mengatakan pihaknya akan melakukan peluncuran satelit ke orbit pada 12-16 Maret mendatang. Kendati demikian, Korut menolak kabar yang kencang berhembus bahwa peluncuran satelit itu merupakan bagian dari program nuklirnya.

Sementara sejumlah negara seperti AS, Korsel, Jepang dan ASEAN mendesak Korut untuk membatalkan rencananya itu. Mereka menganggap Korut telah melanggar resolusi DK PBB dan mengancam keamanan serta stabilitas regional.

Dengan mengabaikan kecaman dari sejumlah negara, Korut pun tampaknya semakin siap melakukan peluncuran satelitnya. Sebuah foto satelit yang diambil pada 28 Maret lalu menunjukkan negara komunis itu telah melakukan pengisian bahan bakar untuk peluncuran roket.

Korut Diduga Siksa Para Pembelot

coretan


Perbatasan Korsel-Korut (Foto: AFP)
Perbatasan Korsel-Korut (Foto: AFP)
PYONGYANG - Kementerian Keamanan Publik Korea Utara (Korut) diduga memindahkan para warga yang membelot ke China, ke tempat rahasia. Di tempat ini, para pembelot itu dilaporkan disiksa.

Menurut seorang politisi Korea Selatan (Korsel) Park Sun-Young yang mendapatkan informasi rahasia mengenai hal ini, para pembelot itu dihukum secara rahasia. Pada awalnya, para pembelot yang berjumlah sekira 20 orang itu, rencananya akan dihukum di depan warga Korut.

Namun pada kenyataannya, warga Korut yang saat ini sudah direpratiasi tersebut diisolasi dan dilarang untuk bergaul dengan para tahanan kriminal lainnya.

"Ditengah kritikan yang memuncak dan tekanan dari dunia internasional, Pyongyang sepertinya justru merubah cara mereka untuk memberikan hukuman kepada para pembelot," ujar Park Sun-Young seperti dikutip Dong-an Ilbo, Selasa (3/4/2012).

"Mereka (para pembelot) saat ini tengah diisolasi dan akan diberikan hukuman mati," imbuhnya.

Park menambahkan, pada saat pertemuan Kabinet Korut, beberapa tokoh pemerintahan mengatakan untuk tidak mempercayai China. Mereka menilai sejak pertemuan KTT Keamanan Nuklir di Seoul, Korut tidak memiliki alasan apapun untuk mewaspadai China.

Korut Punya 10 Ribu Teknisi Misil

coretan


ilustrasi : IST
ilustrasi : IST
SEOUL - Pejabat militer Korea Selatan (Korsel) melaporkan, sekira 10 ribu teknisi ahli misil bekerja untuk Korea Utara (Korut). 10 ribu teknisi sama saja dengan tiga kali jumlah teknisi yang dimiliki Korsel.

Korut mulai mengembangkan teknologi misil balistik pada pertengahan 1970 seperti halnya misil Scud-Bs yang dapat menjangkau target 300 kilometer dan Scud Cs yang berjarak 500 kilometer. Korut sudah mengerahkan misil-misil itu di garis perbatasan sejak 1980 silam.

Korsel juga memprediksikan, Korut nampaknya menghabiskan dana sebesar USD3,1 miliar atau sekira Rp28 triliun untuk mengembangkan dan menguji coba misil balistik jarak jauhnya. Demikian seperti diberitakan Chosun Ilbo, Selasa (3/4/2012).

Roket yang diluncurkan oleh Korut pada bulan ini juga diperkirakan seharga USD850 juta atau sekira Rp7 triliun. Dana sebesar itu nampaknya sudah cukup untuk membantu 19 juta warga Korut yang hidup dalam garis kemiskinan dan kelaparan.

Korsel juga yakin, Korut masih menyisihkan dana untuk melakukan pelatihan terhadap tenaga ahlinya dalam bidang misil.

Bila melihat data dari Korsel, Korsel hanya memiliki 2 ribu tenaga ahli dalam bidang roket, dan 200 di antaranya tergabung dalam Institut Penelitian Antariksa Korsel. Industri pertahanan Korsel bahkan mengakui, kapasitas dari penelitian Roket Korut jauh lebih maju ketimbang Korsel.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ratusan teknsisi roket dan nuklir Korut memiliki hubungan dengan Iran. Korut sebelumnya pun dituduh mengadakan kerja sama nuklir dengan Suriah, Pakistan, dan Myanmar.

Khawatir Terkena Dampak, ASEAN Bahas Peluncuran Satelit Korut

coretan


Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan (Foto: Nation Multimedia)
Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan (Foto: Nation Multimedia)
PHNOM PENH - Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan mengatakan, negara-negara Anggota ASEAN akan bertemu untuk membahas peluncuran satelit Korea Utara (Korut),yang disinyalir akan berdampak terhadap sejumlah negara ASEAN termasuk Filipina dan Indonesia di antaranya.

"Para Menteri Luar Negeri negara-negara anggota ASEAN akan melakukan pertemuan untuk membahas isu ini. Saya pikir kita semua khawatir dengan ketidakstabilan di Semenanjung Korea yang berpotensi mengarah pada perlombaan senjata, nuklirisasi kawasan yang menimbulkan dampak buruk bagi keseluruhan wilayah," ujar Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan seperti dikutip AFP Senin, (2/4/2012).

Ditambahkan Sekjen Surin Pitsuwat, peluncuran satelit oleh Korut akan mempengaruhi iklim perdagangan, investasi di kawasan termasuk di ASEAN.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengatakan, Filipina telah mengirimkan protes diplomatik yang ditujukan kepada perwakilan Pyongyang di PBB, juga di China dan di sejumlah negara ASEAN.

Del Rosario juga menekankan pihaknya akan mengangkat isu ini dalam pertemuan puncak tahunan ASEAN yang akan berlangsung di Phnom Penh dalam waktu dekat.

Sepekan lalu Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Kurt Campbell sempat mengatakan, peluncuran satelit oleh Korut akan berdampak di sejumlah negara di Asia termasuk di antaranya Filipina, Indonesia dan Australia.

Pengumuman Korut yang mengatakan, negaranya akan meluncurkan satelit dengan menggunakan roket jarak jauh pada 12-16 April mendatang telah mendapat kecaman sejumlah negara. Jepang dan Korea Selatan bahkan tegas mengatakan, mereka akan menembak jatuh satelit Korut jika tindakan itu memang diperlukan.

Kendati demikian, sejauh ini Korut tidak bergeming menghadapi tekanan dunia internasional yang mendesak agar peluncuran satelitnya dibatalkan.

AS-Jepang Bahas Antisipasi Nuklir Korut

coretan


(Foto: CS Monitor)
(Foto: CS Monitor)
WASHINGTON - Sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) dan Jepang bertemu untuk mempelajari berbagai kemungkinan yang akan terjadi serta tindakan yang harus diambil jika Korea Utara (Korut) bersikeras meluncurkan satelitnya.

"Kami mendesak Korut untuk tidak melaksanakan rencananya itu. Saya tidak menyangkal jika kami tengah membahas langkah-langkah yang harus diambil jika peluncuran satelit dilakukan," ujar Diplomat Jepang Shinsuke Sugiyama seperti dikutip Japan Today Selasa, (3/4/2012).

Sugiyama menolak untuk menjelaskan lebih jauh upaya apa saja yang akan dilakukan Jepang jika Korut bersekeras meluncurkan satelit miliknya, pada rentang waktu 12 hingga 16 April mendatang. AS dan jepang juga diketahui sempat mendesak PBB untuk menekan Korut atas rencana Negara Komunis itu untuk melakukan uji coba nuklir dan rudal sebelumnya.

Selain itu Sugiyama juga menyerukan dunia internasional memberikan respon yang terkoordinasi atas rencana peluncuran satelit Korut itu.

Sebelumnya Jepang mengatakan, pihaknya akan menembak jatuh satelit Korut jika langkah itu perlu untuk dilakukan. Pernyataan yang sama juga sempat diungkapkan olegh Korea Selatan.

Akibat sikap Korut yang bersikeras meluncurkan satelitnya tanpa mengindahkan kecaman serta desakan dari negara-negara lain, AS telah mengumumkan pihaknya akan menunda rencana bantuan pangan bagi Negara Komunis itu,

Korut dikabarkan akan meluncurkan satelit dengan roket jarak jauhnya pada rentang wkatu 12 hingga 10 April mendatang. Peluncuran ini dilakukan untuk merayakan hari lahir ke 100 pendiri Korut Kim II Sung.

Meski telah mendapat kecaman serta desakan dari dunia internasional, Korut bersikeras akan tetap melaksanakan rencananya itu.

Kim Jong-Un Takkan Tunda Peluncuran Roket Korut

coretan


Foto : Pemimpin Korut Kim Jong Un (AP)
Foto : Pemimpin Korut Kim Jong Un (AP)
SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menolak usulan dari Kementerian Luar Negeri yang memutuskan untuk menunda peluncuran satelit dan roket Korut untuk program antariksa.

Korut sebelumnya memutuskan untuk meluncurkan roketnya pada pertengahan April, bertepatan dengan ulang tahun ke-100 Kim Il-Sung. Namun Kementerian Luar Negeri Korut sempat mengusulkan agar peluncuran roket itu ditunda hingga awal Mei karena Amerika Serikat (AS) akan mengadakan pembicaraan dengan Korut. Korut juga masih menginginkan bantuan pangan yang dijanjikan AS.

Kementerian Luar Negeri Korut yakin, akan ada kesulitan yang muncul dalam negosiasi AS dan Korut, bila negaranya tetap meluncurkan roket di bulan ini. Namun bila Korut meluncurkan roketnya pada Mei, Korut akan kehilangan momen yang cukup penting dalam sejarah. Demikian seperti diberitakan Yomiuri Shimbun, Kamis (5/4/2012).

Sikap Kim Jong Un juga didukung oleh para pejabat militer garis keras di negeri komunis Asia tersebut. Mereka semua yakin, peluncuran satelit yang dilakukan pada bulan ini tidak akan memberikan dampak negatif dalam dialog Korut dan Washington.

Militer Korut menganggap, kelanjutan dialog AS dan Korut bergantung besar kepada penundaan proses pengayaan uranium, bukan kepada peluncuran satelit antariksa.

Peluncuran satelit itu juga terlihat makin diwaspadai oleh sejumlah negara-negara tetangga Korut. Setiap negara tampak khawatir akan jatuhnya serpihan roket Korut di wilayahnya.

Korut Miliki Pembangkit Listrik Baru

coretan


Kim Jong-Un akan pimpin peringatan 100 tahun kakeknya (Foto: Reuters)
Kim Jong-Un akan pimpin peringatan 100 tahun kakeknya (Foto: Reuters)
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) yang dilanda kesulitan pasokan listrik, dikabarkan sudah merampungkan pembangunan dari pembangki listrik tenaga air yang baru. Peresmiannya dikabarkan akan dilangsungkan bersamaan dengan peringatan ultah pendiri Korut.

Pembangkit Listrik Huichon diharapkan mampu mengurangi masalah pasokan listrik yang melanda Ibu Kota Pyongyang. Memang pembangkit itu berada tidak jauh dari Pyonyang yakni sekira 120 kilometer sebelah selatan. Demikian diberitakan AFP, Jumat (6/4/2012).

Kehadiran pembangkit listrik ini diharapkan mampu melindungi lahan pertanian dan rumah-rumah yang berada di sekitarnya dengan pasokan listrik yang cukup, di sekitar tepi Sungai Chongchon. 

Kehadiran pembangkit listrik ini juga diharapkan mampu mencegah sungai itu meluap dan menjamin pasokan air bersih untuk keperluan industri.

Pemerintah Korut dikabarkan mengerahkan hampir 58 ribu warga, termasuk dari personel militer, pekerja bangunan, pejabat kota serta perancang, untuk mempercepat dibukanya pembangkit ini. Mereka bermaksud untuk meresmikannya bersamaan dengan peringatan 100 kelahiran pendiri Korut, Kim Il-Sung. 

Para pekerja mampu merampungkan Pembangkit Listrik Huichon itu hanya dalam waktu tiga tahun, dibandingkan waktu normal selama 10 tahun. Pemerintah pun memuji kerja mereka, sebagai bentuk langkah kepahlawanan.

Premier Choe Yong-Rima, dalam pidatonya juga memuji Kim Jong-Il yang wafat pada 17 Desember tahun lalu. Dirinya juga memuji Kim Jong-Un sebagai suksesor sempurna.

Negara Komunis itu bermaksud untuk merayakan kelahiran Kim Il-Sung dengan dengan perayaan besar, termasuk dengan peluncuran roket satelit yang dilihat Negara Barat sebagai upaya terselubung untuk melakukan uji coba rudal nuklir. 

Hanya Karena Nama, Bocah Cilik Diculik

coretan


Ilya Yaropolov (Foto: RIA Novosti)
Ilya Yaropolov (Foto: RIA Novosti)
MOSKOW - Gara-gara obsesinya, seorang perempuan di Siberia dikabarkan tega menculik anak berusia tujuh tahun, Ilya Yaropolov. Alasan perempuan itu menculik Ilya adalah, ia terobsesi memiliki seorang anak laki-laki dengan nama Ilya.

"Dia terobsesi ingin memiliki seorang anak laki-laki bernama Ilya," ujar petugas kepolisian Andrei Podolyan seperti dikutip RIA Novosti Kamis, (6/4/2012).

Polisi menambahkan, perempuan itu menculik Ilya dari sebuah sekolah taman kanak-kanak di Kota Krasnokamsk, Siberia. Lima hari berikutnya perempuan itu meninggalkan Ilya begitu saja di sebuah pemberhentian bus.

"Anak laki-laki itu mengikuti begitu saja si penculik karena ia diberitahu ibunya tengah sakit. Selama dalam masa penculikan anak laki-laki itu mendapat perlakuan baik bahkan ia juga dibelikan beberapa mainan, namun ia tidak diperkenankan bermain keluar rumah oleh perempuan itu," tambah Podolyan.

Menurut polisi, perempuan itu membebaskan Ilya atas desakan kekasihnya.

Kendati terlibat dalam kasus penculikan, perempuan itu tidak akan mengalami penahanan. Menurut hukum di Rusia pelaku penculikan yang melepaskan sanderanya terbebas dari hukuman. 

Tersangka Penembakan Kampus AS Bernama One Goh

coretan


Foto : Kepala polisi Oakland Howard Jordan (Reuters)
Foto : Kepala polisi Oakland Howard Jordan (Reuters)
OAKLAND - Pelaku penembakan di sebuah kampus yang terletak di Kota Oakland, Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS) diyakini adalah warga keturunan Korea yang bernama One Goh.

One Goh menyerah ke polisi yang mengejarnya ke kota yang berada di dekat Oakland. Setelah melakukan pembantaiannya, One Goh melarikan diri ke kota lain.

"Tersangka yang merupakan warga Oakland sudah menyerahkan diri ke kepolisian di Alameda. Dia adalah warga negara Korea," ujar kepala polisi Oakland Howard Jordan, seperti dikutip AFP, Selasa (3/4/2012).

Hingga saat ini, kepolisian juga belum melaporkan dengan jelas tentang identitas pria berusia 43 tahun itu, apakah dirinya berasal dari Korea Utara (Korut) atau Korea Selatan (Korsel).

Peristiwa penembakan di Catholic Oikos University menewaskan tujuh orang. Sebelumnya kepolisian sempat menduga, pelaku adalah mantan mahasiswa dari universitas tersebut, seorang warga keturunan Asia dan berusia kurang lebih 40 tahun.

Pada saat peristiwa itu terjadi, tim SWAT pun dikerahkan untuk melumpuhkan tersangka penembakan yang akhirnya melarikan diri.

Penembakan ini terjadi hanya berselang satu bulan setelah seorang siswa di Ohio melepaskan tembakan di kantin sebuah sekolah. Insiden tersebut menyebabkan tiga siswa tewas dan dianggap sebagai peristiwa penembakan paling mematikan di Sekolah Menengah Umum AS dalam waktu enam tahun terakhir.

Pelaku Penembakan Kampus AS Didakwa Pembunuhan

coretan


Insiden penembakan di Oakland (Foto: AP)
Insiden penembakan di Oakland (Foto: AP)
WASHINGTON - Seorang warga Amerika Serikat (AS) keturunan Korea, yang melakukan aksi penembakan di sebuah kampus di California, akhirnya didakwa pembunuhan. Aksi penembakan yang dilakukannya itu dilaporkan menewaskan tujuh jiwa.

One Goh yang menyerahkan diri usai melakukan aksi penembakan, di Oakland, San Fransisco, juga didakwa tiga percobaan pembunuhan. Pria berusia 43 tahun itu, mengaku melakukan pembunuhan dengan pistol 45 kaliber dan dilengkapi empat magasin amunisi.

"Tingkat kehancuran dari kejahatan ini, tidak dapat diterima di wilayah kami," ungkap pihak Kejaksaan Nancy E. O'Malley seperti dikutip Associated Press, Kamis (5/4/2012).

"Kami akan berupaya sekuat tenaga untuk memastikan bahwa tersangka ini akan dihukum sesuai kejahatannya," jelasnya.

Menurut O'Malley pembunuhan ini adalah sebuah peristiwa brutal. Pihaknya pun akan akan membantu keluarga korban tewas dan terluka mendapatkan bantuan hukum, untuk meraih keadilan. 

Tersangka melakukan penembakan di Oikos Catholic University, setelah dikeluarkan oleh pihak kampus. Selain itu, dia juga memiki dendam terhadap mantan rekan sekampus, yang kerap menghina dirinya.

"Pelaku tidak menunjukan rasa penyesalan usai melakukan penembakan," jelas Kepala Polisi Oakland Howard Jordan.

Jordan mengatakan, sekira 35 orang berada di sekitar gedung kampus saat kejadian berlangsung. Sekira 10 di antara mereka dilaporkan tertembak. Lima di antara tewas di tempat, sementara dua lainnya tewas di rumah sakit. Beberapa korban selamat ditemukan bersembunyi di sebuah ruangan yang gelap dan terkunci dari dalam.

Eks PM Kosovo Ditangkap Bulgaria

coretan


Agim Ceku (Press TV)
Agim Ceku (Press TV)
PRISTINA - Mantan Perdana Menteri Kosovo Agim Ceku ditangkap aparat berwenang Bulgaria Selasa kemarin waktu setempat. Penahanan dilakukan atas surat perintah penangkapan Interpol lama yang dikeluarkan Serbia.

"Dua ditahan di perbatasan Macedonia-Bulgaria. Kami berharap dia dilepaskan segera, namun kami tidak tahu apa yang akan terjadi malam ini atau esok," kata Gezim Kasapolli, juru bicara dari partai Ceku, dikutip dari Reuters, Rabu (24/6/2009).

Serbia menuduh Ceku, seorang mantan komandan tinggi pejuang Albania Kosovo selama perang 1998-1999, sebagai tersangka kejahatan terhadap warga Serbia. Selain Ceku, Serbia juga menuduh sejumlah pemimpin Kosovo lainnya, termasuk Perdana Menteri Hashim Thaci yang kini masih menjabat.

Pemerintah Kosovo telah meminta Interpol dan negara-negara lainnya untuk mengabaikan permintaan Serbia.

Bulan lalu Ceku meninggalkan Kolombia menyusul perintah pengusiran dari badan keamanan lokal, setelah pemerintah Serbua meminta Kolombia menahan dia.

Mayoritas warga Albania Kosovo yang didukung negara-negara Barat menyatakan kemerdekaan pada 2008, dan mendapat pengakuan dari 60 negara, termasuk Bulgaria. Namun Serbia menegaskan tidak akan pernah mengakui kemerdekaan Kosovo.

Serbia Sambut Baik Usulan RI Soal Kosovo

coretan

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Serbia Vuk Jeremic menyambut baik usulan Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dalam penyelesaian kasus Kosovo.

"Kita menyambut baik usulan Indonesia agar permasalahan ini diselesaikan dengan dialog dan damai," kata Jeremic dalam jumpa persnya di Gedung Deplu, Jalan Pejambon, Jakarta, Kamis (27/3/2008).

Jeremic juga menyambut baik usulan Indonesia, agar pemerintahnya meminta legal opinion dari Internasional Court of Justice, soal status kemerdekaan Kosovo.

Dalam kesempatan ini, Jeremic menegaskan bahwa permasalahan Kosovo bukanlah permasalahan agama. "Saya mengerti banyak kebingungan selama ini. tapi saya katakan bahwa Kosovo bukanlah negara agama, tapi murni masalah etno politik," jelasnya.

Jeremic mengatakan, meskipun di Kosovo sebagian besar penduduknya adalah muslim. Tapi Kosovo bukanlah negara muslim. "Ini hanya isu yang dibuat oleh Etnis Albania di Serbia yang mencari kemerdekaan yang sayangnya dilakukan dengan cara ilegal," jelasnya.

Dia mengatakan, kebanyakan penduduk Serbia adalah muslim dan Kristen, tapi mereke tetap mengakui kemerdekaan Serbia sebagai negara demokratis dan melaksanakan aturan yang baik.

Mengenai sikap Uni Eropa (UE) terhadap kemerdekaan Kosovo, Jeremic mengakui memang banyak pertanyaan bagaimana jika UE meminta Serbia mengakui kemerdekaan Kosovo, sebagai syarat untuk masuk Serbia ke dalam UE.

"Tapi kami mengharapkan tidak ada permintaan seperti itu. Karena tidak semua anggota Uni Eropa mendukung deklarasi kemerdekaan Kosovo yang dilakukan secara ilegal dan tidak menunjukkan legitimasi. Banyak anggota UE tidak mengakui kemerdekaan Kosovo," jelasnya.

AS Janji Bantu Kosovo Jadi Anggota UE & NATO

coretan


Menlu AS Hillary Clinton (Foto: CBS News)
Menlu AS Hillary Clinton (Foto: CBS News)
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton mengatakan, AS akan membantu Kosovo untuk bergabung sebagai anggota Uni Eropa (UE). Tidak hanya itu, AS bahkan mengatakan akan membantu Kosovo bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO).

"Saya sangat percaya pada kemerdekaan Kosovo, integritas wilayah serta aspirasi untuk menjadi mitra penuh dalam komunitas internasional baik sebagai anggota UE sampai akhirnya menjadi anggota NATO," ujar Menlu AS Hillary Clinton seperti dikutip RIA Novosti Kamis, (5/4/2012).

Pernyataan Clinton itu disampaikan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Kosovo Hashim Thaci di Washington, AS. Kunjungan PM Thaci ke Negeri Paman Sam itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Pristina dan Belagrade menyusul pengumuman kemerdekaan Kosovo beberapa waktu lalu.

"AS akan melanjutkan dukungan terhadap Kosovo dan bekerja sama dengan UE untuk menyelesaikan permasalahan antara Kosovo dan Serbia," imbuhnya.

Clinton juga menambahkan, AS mendorong kemajuan Kosovo dalam integrasi dengan UE dan pembangunan ekonomi negara itu.

"PM Thaci mengatakan pada Saya bahwa pertumbuhan ekonomi tumbuh 5 persen pe tahun. Ini adalah sinyal yang sangat kuat dari Kosovo dan kami ingin membantu sepenuhnya untuk mengintegrasikan, khususnya anak muda di Kosovo ke dalam Eropa dan komunitas internasional," ujar Clinton.

Sekira 90 negara termasuk AS dan sebagian besar negara-negara UE, telah mengakui kemerdekaan Kosovo dari Serbia pada 2008 lalu. Namun Belgrade dan Moskow hingga kini menolak untuk mengakui kemerdekaan negara itu.

Georgia Ringkus Jaringan Mata-Mata Rusia

coretan


Ilustrasi: Ist
Ilustrasi: Ist
TBILISI - Georgia berhasil melumpuhkan jariangan mata-mata Rusia dan menangkap 13 tersangka, termasuk empat orang warga Rusia. Keempat warga Rusia ini diduga memasok informasi penting ke Moskow.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Georgia Shota Utiashvili mengatakan, para tersangka yang tertangkap termasuk pula para pejabat militer Georgia. Mereka ditengarai telah menyediakan informasi mengenai militer Georgia, kepada pihak intelijen Rusia.

"Ini masalah penting bagi Georgia, karena harus mengamankan informasi militer dan menjadi pukulan telak terhadap Rusia," ungkap Utiashvili seperti dikutip AFP, Jumat (5/11/2010).

Utiashvili mengklaim jika pihak berwenang Georgia telah mampu menginfiltrasi jaringan mata-mata Rusia yang memang dikenal ketat. 

Hubungan Georgia dan Rusia saat ini memang masih belum sepenuhnya pulih, setelah kedua negara sempat terlibat perang singkat pada Agustus 2008 lalu. Saat itu Rusia mendukung Ossestia Selatan yang hendak merdeka dari Georgia.

Georgia Makin Khawatir dengan Latihan Militer Rusia

coretan


Foto : Militer Rusia (RIA)
Foto : Militer Rusia (RIA)
TBLISI - Menteri Luar Negeri Georgia Grigol Vashadze mengutarakan kekhawatirannya atas latihan militer skala besar yang digelar Rusia di dekat Georgia pada tahun ini.

"Kami sudah berkali-kali mengimbau Rusia agar mereka memberitahu detil latihan ini. Namun, tidak ada jawaban yang diberikan oleh Rusia," ujar Vashadze, seperti dikutip Trend, Kamis (5/4/2012).

Vashadze mengingatkan bahwa komunitas internasional nampak khawatir dengan adanya latihan militer yang sering disebut dengan nama Caucasus 2012. Parlemen Georgia menjelaskan, latihan militer itu harus diketahui oleh negara-negara Barat.

Latihan militer Caucasus 2012 akan digelar di wilayah Georgia yakni Ossetia Selatan dan Abkhazia. Waktu dari penyelenggaraan latihan militer besar itu juga bertepatan dengan pemilihan umum Parlemen Georgia. Kementerian Luar Negeri Georgia sempat menuding Rusia hendak mempersenjatai Abhkazia dan Ossetia Selatan lewat latihan militer tersebut.

Hingga saat ini, Georgia menilai, Rusia adalah negara agresif yang mencoba untuk melebarkan pengaruhnya ke negara lain. Georgia juga mengatakan, Rusia adalah sumber dari segala bentuk ketegangan dalam interaksi antar-negara.

Ketegangan antara kedua negara itu masih dirasakan meski peperangan sudah berakhir. Meski banyak negara yang enggan mengakui Ossetia Selatan dan Abkhazia sebagai negara merdeka, kedua negara itu mendapatkan pengakuan dari Negeri Beruang Merah. Rusia juga masih belum memiliki niat untuk menyambung kembali hubungan diplomatiknya dengan Georgia.

Mesir Ancam Batalkan Perdamaian dengan Israel

coretan


(Foto: Global Research)
(Foto: Global Research)
KAIRO - Ikhwanul Muslim mengatakan, perjanjian damai antara Israel-Mesir terancam gagal jika Amerika Serikat (AS) terus memberikan tekanan terhadap Kairo.

Pernyataan Ikhwanul Muslim itu dipicu oleh sikap AS yang selama ini menekan Mesir terkait penuntutan yang dilakukan oleh pengadilan Mesir terhadap 19 aktivis asal AS. Tidak hanya itu, AS bahkan mengancam akan memotong bantuan sejumlah miliaran dolar AS ke Mesir.

"Jika AS terus mengancam Mesir terkait kasus pendanaan ilegal yang dilakukan oleh para aktivisnya, maka Kairo akan mengubah perjanjian damai Israel-Mesir seperti perjanjian damai Camp David pada 1979," ujar Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan Mesir Mohammed Morsi seperti dikutip RIA Novosti Jumat, (17/2/2012).

Sementara itu dalam pernyataan tertulisnya Ikhwanul Muslim dengan tegas mengatakan, pihaknya mendukung sikap nasionalis yang ditunjukkan oleh para pejabat Mesir atas kasus aktivis AS tersebut.

"Mesir tidak akan memberikan toleransi pejabatnya yang menyerah atas tekanan, menutupi kasus tertentu ataupun menganggu proses peradilan yang tengah berlangsung," tulis Ikhwanul Muslim dalam pernyataannya.

Ikhwanul Muslim pun mengatakan, penahanan aktivis AS itu menunjukkan bantuan AS yang diberikan kepada Mesir tidak lain digunakan untuk merusak masyarakat dan menghancurkan Mesir.

Selama ini sejumlah pejabat AS dilaporkan terus mengecam sikap Mesir serta mendesak Negeri Piramida itu, untuk membebaskan sejumlah aktivisnya yang tengah menjalani proses hukum di pengadilan Kairo.

Pemerintah Mesir mendakwa para aktivis AS tersebut atas pendanaan ilegal terhadap sejumlah kelompok LSM yang terlibat dalam berbagai aksi kerusuhan di Mesir pasca tergulingnya rezim Husni Mubarak.

Selain itu para aktivis AS itupun didakwa dengan tuduhan mendirikan cabang organisasi internasional di Mesir tanpa izin dari otoritas setempat.

AS Ingin Akhiri Konflik dengan Mesir

coretan


Juru Bicara Kemenlu AS Victoria Nuland (Foto: RIA Novosti)
Juru Bicara Kemenlu AS Victoria Nuland (Foto: RIA Novosti)
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) berharap agar konfliknya dengan Mesir terkait penangkapan 19 aktivis AS oleh Pemerintah Mesir dapat terselesaikan dengan cepat.

AS berharap pengadilan Mesir dapat segera menyelesaikan proses peradilan secepatnya guna menyelamatkan hubungan kemitraan kedua negara yang dinilai sangat penting bagi AS.

Namun keputusan pengadilan Mesir yang menunda keputusan terhadap 19 aktivis AS itu pada April mendatang disinyalir akan membawa hubungan kedua negara dalam kondisi yang lebih rumit.

"Kami terus bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini secepat yang kami bisa. Kami prihatin kasus ini belum dapat terselesaikan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland seperti dikutip Reuters Selasa, (28/2/2012).

Para pengamat menilai, jika kasus ini terus dibiarkan berlarut-larut maka dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dalam hubungan AS-Mesir. Mesir dan Yordania selama ini dikenal sebagai mitra serta aliansi strategis AS di kawasan Arab yang memiliki perjanjian damai dengan Israel.

Direktur LSM Freedom untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, House Charles Dunne yang anggotanya ikut diadili di pengadilan Mesir mengatakan, meski tersandung dalam proses hukum, pihaknya akan tetap fokus untuk menyebarkan demokratisasi di Mesir.

"Apa yang dilakukan Mesir bukan perang terhadap LSM Amerika. Namun ini adalah kampanye melawan masyarakat sipil Mesir," ujar Dunne.

Penangkapan 19 aktivis AS berawal dari tudingan Pemerintah Mesir yang menyebutkan para aktivis AS itu terlibat atas pendanaan ilegal terhadap kelompok-kelompok LSM tertentu yang terlibat dalam aksi kerusuhan di Mesir pasca tergulingnya rezim Mubarak.

Mesir pun menuding, para aktivis itu mendirikan cabang organisasi internasional di Mesir tanpa izin dari otoritas setempat.

Jalin Hubungan Baik, Ikhwanul Muslim Kunjungi AS

coretan


(Foto: The Nation)
(Foto: The Nation)
WASHINGTON - Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Tommy Vietor mengatakan, untuk pertama kalinya Gedung Putih dan beberapa pejabat AS mengadakan pertemuan dengan kelompok Ikhwanul Muslim (IM) yang berhasil memenangkan pemilu Mesir.

"Pertemuan dengan Ikhwanul Muslim ini dirancang untuk memperluas keterlibatan AS dengan kelompok baru dalam politik Mesir," ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Tommy Vietor seperti dikutip The Nation Kamis, (5/4/2012).

Vietor pun menambahkan, AS menyadari membangun hubungan baik dengan kelompok-kelompok yang mendukung demokrasi di Mesir adalah kepentingan yang signifikan bagi Negeri Paman Sam.

"Kami percaya bahwa adalah kepentingan AS untuk membangun hubungan baik dengan seluruh pihak yang berkomitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi terutama kekerasan. Dalam diskusi kami dengan Ikhwanul Muslim, kami menekankan pentingnya menghormati hak-hak minoritas, keterwakilan perempuan dan keamanan kawasan yang juga menjadi perhatian kami," tambah Vietor.

Hampir selama beberapa dekade, keberadaan kelompok Ikhwanul Muslim dilarang oleh pemerintah Mesir di bawah rezim Husni Mubarak. Namun setelah Mubarak lengser, kelompok ini dengan cepat meraih simpati publik dan berhasil memenangkan pemilu bersejarah Mesir.

Ikhwanul Muslim selama ini dikenal kerap melontarkan pernyataan keras atas Israel. Tidak hanya itu kelompok ini juga pernah mengalami gesekan dengan AS menyusul pernyataannya yang menyebutkan, perjanjian damai antara Mesir-Israel terancam gagal jika AS terus mengintervensi Kairo atas kasus penahanan aktivis AS yang ditahan oleh Negeri Piramida itu.

"Pangkalan Udara Rusia Amankan Asia Tengah"

coretan


Foto : Menlu Rusia Sergei Lavrov  (EPA)
Foto : Menlu Rusia Sergei Lavrov (EPA)
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatkaan, basis militer Rusia yang terletak di Kota Kant, Kirgistan akan sangat berperan menjaga kestabilan di wilayah Asia Tengah.

Lavrov menegaskan bahwa Negeri Beruang Merah tidak memiliki agenda khusus dengan meletakkan basis Angkatan Udara di Kirgistan. Penempatan pangkalan udara tersebut juga dilakukan atas persetujuan Presiden Kirgistan Almazbek Atambayev. Demikian seperti diberitakan Trend, Jumat (6/4/2012).

Belakangan ini, komunitas internasional sempat menaruh kecurigaan terhadap Negeri Beruang Merah atas aktivitasnya terhadap Kirgistan. Rusia dituding mempersenjatai negara tersebut dengan perlengkapan militer seharga USD16 juta atau sekira Rp143 miliar. Rusia juga pernah meratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan di perbatasan Tajikistan pada September 2011.

Tujuan Rusia memberikan persenjataan terhadap negara-negara kawasan Asia Tengah disebabkan karena Rusia masih kurang yakin atas kapabilitas negara-negara tersebut dalam mengatasi ancaman teror.

"Banyak tugas berat yang akan kami pikul. Kejahatan trans-nasional merebak di Kirgistan, kami mengetahui seberapa jauh pasukan perbatasan Kirgistan dalam menghadapi ancaman tersebut. Kami hendak mencoba untuk memperkuat kerja sama dan persabahatan kami," ujar pimpinan pasukan perbatasan Rusia Vladimir Pronichev.

Kirgistan sendiri sudah menganggap Rusia sebagai mitra terbaiknya. Kirgistan bahkan mendorong terjalinnya kerja sama antara Rusia dan bekas negara Uni Soviet di masa yang akan datang.


widget
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by mendbankeld - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons